Selamat Datang Di Blog MOCHAMMAD WISNU, kalian yang hobi dengan OTOMOTIF bisa melihat-liat di blog MOCHAMMAD WISNU tips dan trik, semoga bisa Bermanfa'at, Thx buat MotorPlus, Tahu lebih, Lebih tahu Salam BIKERS

Rabu, 27 Juli 2011

Yuk Lacak Mesin Korek Harian Mbrebet



 
Mesin mbrebet memang ribet. Apalagi kalau sudah kohar alias korek harian. Begitu alami masalah, baru deh kasak-kusuk cari sebabnya. Nah, biar pengendara yang kurang paham soal mesin jadi nggak ribet, yuk dicari sebabnya.

Seperti putaran mesin mbrebet alias nggak stabil mulai dari stationer hingga rpm tengah. Jika motor belum dikorek, biasanya setelan udara masih kegedean atau posisi klip jarum skep di posisi paling irit. Tambah lagi kalau boks filter udaranya ikut dilepas.

Cuma kalau mesin sudah kohar dan sulit seting spuyer. Kemungkinan besar ada kesalahan saat pemangkasan profil kem. Biasanya sih, pembuat kem asal bikin. Maksudnya profil kem yang dipapas bukan cuma pantat tapi seluruh permukaan badan kem. Posisi pelatuk klep makin tinggi, ruang bakar butuh bensin lebih banyak.

Lain hal jika mesin terasa brebet hanya pada saat bergasing tinggi. Sementara jika kondisi putaran mesin stationer tidak ada masalah. Kalau itu, MOTOR Plus bisa memprediksi ukuran spuyer main-jet yang dipakai masih kekecilan. Sehingga pada saat rpm mesin tinggi, kucuran bensin tidan imbang dengan udara masuk.

Jika suara mbrebet diimbangi ledakan keras berulang, enggak salah lagi ada komponen pengapian bermasalah. Bisa sepul, CDI, pulser atau koil lemah. Cuma biar lebih pasti lagi, kerusakan atau kelemahan pada komponen pengapian bisa diukur akurat pakai bantuan alat multitester. 

Yuk, Lacak Penyebab Karburator Sulit Langsam!

 
Gasingan mesin boleh dan bisa disebut normal kalau  rpm idel nggak terlalu rendah juga ketinggian. Sehingga saat motor akan dijalankan, mesin nggak gampang mati atau maunya ngibrit lantaran putarannya kelewat tinggi. Jelas ini berbahaya buat motor matik yang nggak pakai kopling.

Makanya untuk mendapatkan putaran mesin langsam yang ideal, rasio campuran udara dan bahan bakar tepat jadi kunci penentu utama. Sebab jika terlalu basah, biasanya mesin sulit hidup karena bensin banjir. Gas bakar pun sulit dipatik oleh api busi.

Sebaliknya jika terlampau irit atau lebih banyak udara daripada bensin. Putaran mesin maunya tinggi dan sulit diseting pelan, meskipun sekrup setelan stationer sudah ada di posisi paling rendah. Bahkan aliran bensin dari tangki lewat slang tidak ada kendala.

“Putaran mesin tinggi dikarenakan ruang bakar butuh pasokan bensin yang pas, bukan udara berlebih. Cuma karena memang minim, hisapan piston saat ke TMB (Titik Mati Bawah) memaksa hingga menyebabkan putarannya makin tinggi. Itu sebabnya kenapa mesin sulit dibikin langsam,” ujar Hendra Surya, chip instruktur sekolah mekanik HMTC alias Hartomo Mechanical Training Centre cabang Surabaya.

Adapun sebab-musabab mesin sulit dibikin langsam, menurut analisis Hendra dikarenakan banyak faktor. Tentunya selama aliran bensin dari tangki lancar alias tidak tersendat. Sebab kalau aliran bensin dari tangki saja sudah nggak lancar, mesin bagaimana mau hidup normal.


 Coba semprotkan cairan ke intake
Komponen pertama yang harus dicek bila mesin sulit langsam adalah setelan sekrup stationer. Jika posisi piston skep sudah mentok tapi idel masih juga tinggi, pastikan bensin di bak karbu tak kurang akibat setelan pelampung terlalu irit.

“Pastikan juga spuyer pilot-jet di dalam bak tidak tersumbat kotoran atau banyak timbunan kerak. Pasalnya peranti ini penentu putaran mesin rendah sebelum diambil alih spuyer main-jet untuk rpm atas. Kalau tersumbat, langsamnya juga susah,” timpal Hari Novrianto mekanik Harry Motor dari Pondok Kopi.

Itu kalau masalahnya ada di karburator. Jika tidak, artinya ada bagian komponen lain yang mesti dilacak untuk cari masalahnya. Bisa dianalisis dari bagian komponen yang berhubungan dengan karbu dan ruang bakar.

Yang biasa terjadi kalau intake manifold atau komponen penghubung antara karburator dengan lubang inlet terjadi kebocoran. Sehingga rasio gas bakar sedikit terganggu karena ada udara palsu mennyelinap ke ruang bakar.

Memang agak sulit mengendus adanya kebocoran di sambungan intake manifold. Apalagi dengan mata telanjang. Sebab tidak ada tanda atau warna yang bisa dijadikan sebagai indikator.


 Pastikan pilot-jet tidak tersumbat sebab rpm naik
“Biasanya mekanik mendeteksinya dengan cara menyemprotkan cairan karburator cleaner ke sambungan intake saat mesin hidup. Kalau putaran mesin terdengar turun, artinya intake manifold mengalami kebocoran dan minta segera diperbaiki,” imbuh Hendra dari Jl. Jagir Wonokromo, No. 100, Komp. Ruko Mangga Dua, Blok. AA1/1, Surabaya.

Selain sambungan di intake, penyebab lainnya bisa juga dari kebocoran kompresi. Biasanya paking head tidak menapak dengan baik, terjepit, robek atau lem sudah tidak kuat merekat. Sehingga mudah terjadi kebocaran. Kalau benar seperti itu, biasanya mesin bukan cuma sulit diajak langsam lagi, tapi juga sudah kehilangan tenaga.

Yuk dilacak kalau begitu

Ban Nitrogen, Lebih Awet dan Aman Bro!




 Kedua ban wajib diisi angin yang sama
Penggunaan angin Nitrogen di motor memang belum lazim digunakan. Alasannya karena penggunaannya masih dirasakan belum sepenting di roda empat. Yakni beban berat dan kecepatan tinggi.

Tapi, aplikasi angin Nitrogen ini punya kegunaan khusus. “Pemakaian Nitrogen menjaga kondisi tekanan ban tetap stabil. Dengan dua roda, kondisi ini makin membuat nyaman dan aman pengendara,” beber Dodiyanto, New Product Development PT Gajah Tunggal, produsen IRC.

Ban yang terus menerus berputar akan menghasilkan panas. Pada angin biasa atau oksigen, kenaikan tekanan bisa mencapai 5-6 psi. Sedangkan pada Nitrogen relatif lebih stabil. “Paling 1 psi,” lanjut Dodiyanto lagi.

Makanya, penggunaan unsur kimia dengan lambang N ini akan membuat ban menjadi lebih aman. “Semakin besar tekanan pada ban, bagian yang menapak akan lebih kecil. Ini yang bisa membuat bahaya sekaligus tidak nyaman,” tambah Gunawan, Sales Representatif, PT Industri Karet Deli, produsen ban Swallow.

Penggunaan angin Nitrogen ini bisa dipakai pada ban tubeless atau tube type. “Untuk kekuatan biasanya pabrikan menyarankan dipakai di ban tubeless,” sebut Dodiyanto yang sehari-hari berkantor di kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan jika menginginkan pengisian dengan angin Nitrogen ini yakni agar kedua ban wajib diisi dengan Nitrogen. Jangan salah satu Nitrogen satunya angin biasa atau oksigen. Karena kenaikan tekanan pada dua unsur tadi berbeda. Bayangkan jika satu ban dengan naik 6 psi karena pakai angin biasa sedangkan ban lainnya naik cuma 1 psi karena pakai Nitrogen. Bahaya dan nggak nyaman juga kalee ya!

Trik Aman Buka Busi, Cegah Mur Slek



Membuka busi, bagi orang awam kelihatannya memang gampang. Apalagi part ini didukung kunci khusus pembukanya, jika dibandingkan dengan komponen lain yang bisa dibuka pakai kunci universal juga mudah didapat.

Tapi, semudah melepas busi, pemilik motor pun juga mesti tahu teknik atau cara membuka yang benar. Jangan sampai saat melepas busi membuat permukaan mur di badan busi jadi slek atau bahkan menyebabkan keramik di bodi busi jadi patah. Sehingga busi tidak bisa digunakan lagi dan menyebabkan mesin motor jadi gak hidup.

Supaya pemilik motor tidak mengalami hal seperti itu, berikut ini cara paling aman membuka busi. Pertama, pastikan ukuran kunci busi pas dengan busi yang mau dilepas juga tidak slek. Lalu arahkan ke badan busi dan pastikan posisinya benar-benar lurus. Baru deh gagang pembuka di kunci diputar berlawanan arah. Busi pun dapat diputar keluar.

Aman kan..!!

Cara Kerja Keran Bensin Vakum, Si Isap Muncrat




 Sudah menjadi kesatuan unit
Sistem kerja keran bensin vakum berbeda dengan cara kerja keran manual. Cara kerja keran vakum, berdasar prinsip kevakuman di intake manifold.  Makanya di keran vakum ada slang menuju intake manifold.

Kevakuman manifold akibat isapan piston dari silinder, mampu mengisap membran yang ada di keran vakum. Sehingga membran membuka dan memuncratkan bensin. Singkatnya berdasarkan prinsip kerja, diisap muncrat.

Makanya keran vakum baru berfungsi ketika mesin nyala atau sedang distarter. “Ada isapan itu dari langkah isap,” bilang Sarwono Edhi, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).

Jadi, bisa dikatakan, keran vakum merupakan keran otomatis. Itu karena buka-tutup katup ditentukan dari tekanan negatif dari intake manifold.

Komponen pengalir bensin tipe vakum ini juga memiliki katup dan pegas. Fungsinya, untuk membuka dan menutup katup ketika digunakan dan tidak.

Oh ya! Keran tipe ini, memiliki dua slang berbeda. Satu slang besar menghubungkan keran dengan karburator. Sedang slang yang lebih kecil, terkoneksi langsung ke intake manifold.

Slang kecil dari intake inilah yang berfungsi melakukan isapan pada keran. Karena adanya isapan, pegas dan diafragma atau membran mulai tertarik. Akibatnya, bensin yang ada di tangki meluncur langsung ke slang bahan bakar.

"Proses isapan terjadi, terus berulang. Baik kondisi stasioner atau putaran tinggi,” tambah Edhi yang berkantor di Sunter, Jakarta Utara.

Misal, kondisi stasioner 1.500 rpm. Akan terjadi 1.500 kali isapan secara continue untuk membuat pegas dan katup turun. Ketika mesin dimatikan, pegas akan langsung mendorong katup kembali. Jadi, tak ada bahan bakar yang mengalir.

Ketika mengaplikasi keran model vakum, ada beberapa hal yang kudu atau harus diperhatikan. Tentu, supaya keran bekerja optimal. Maka itu, sobat juga mesti memperhatikan slang pengisapan.

Artinya, tidak boleh ada terjadi kebocoran pada slang yang hanya akan menghisap udara ini. Sebab jika selang bocor, pengisapan jadi tidak sempurna. Pegas pun, bisa saja tidak tertarik ke bawah untuk membuka katup bahan bakar.

Kebocoran juga bisa terjadi dari ujung slang yang menempel ke intake atau keran. Kerapatan slang dengan mulut keran mesti dijaga sempurna. Brother bisa menggunakan klem atau pengencang.

 Katup membuka ketika terjadi isapan
Masih ada lagi! Sempurna atau tidak- nya kinerja keran bisa dideteksi secara manual atau bisa juga secara kasat mata. Terutama, jika terjadi kebocoran bahan bakar. Meski mesin tidak hidup, tapi bensin di tangki terus mengalir. "Penyebabnya bisa dari pegas yang sudah lemah,” bilang pria ramah berkacamata itu.

Per alias pegas, tidak bekerja sempurna untuk menekan katup kembali. Jadi, posisi membran atawa katup terus membuka. Sehingga debit bahan bakar dari tangki terus mengalir melalui slang ke karburator. Mangkuk karbu yang terus dipenuhi bensin akan membuang setiap kelebihannya. Kata lainnya, karbu banjir!

Githu juga jika terjadi kebocoran dari membran. Pasti akan terjadi gelaja yang sama dengan kondisi per lemah. Sayangnya, selama ini belum ada yang menjual per secara terpisah. Sebab biasanya, keran vakum sudah dijual dalam satu keseluruhan unit. Kecuali, O-ring keran ya.

Edhi menyarankan untuk melakukan penggantian O-ring ketika membuka keran dari posisinya. “Memang. Ini terkait dengan safety semata. Sehingga keran bisa dikencangkan dengan sempurna tanpa ada kebocoran melalui derat,” pesan Edhi dari kantornya di gedung Astra Honda Training Center (AHTC).

Tidak lupa, perhatikan juga kebersihan kondisi di seputar tangki. Jangan biarkan kotoran menumpuk dan bisa menyumbat aliran bahan bakar.

Sip ya...

Klep Roller di Honda Tiger, Irit Friksi Kaya Akselerasi



 
 

 Beli jadi pun sudah ada!
Aslinya, Honda Tiger pakai pelatuk klep konvensional. Namun piranti ini bisa diganti pelatuk klep model roller alias roller rocker arm. Tujuannya untuk mengiritkan friksi namun memperkaya akselerasi. “Kem lebih awet. Selain itu, akselerasi juga menjadi lebih mantap,” yakin Joko Sarjono dari John Speed di Jl. Panti Asuhan, No. 31, Jurang Mangu Timur, Ceger, Pondok Aren, Tangerang.

Ada dua pilihan cara ganti rocker arm. Maksudnya, bisa pakai pelatuk klep Bajaj Pulsar 180 DTS-I atau beli jadi part yang sudah dibuat khusus Tiger. Kita bahas yang disebut pertama, pakai milik Pulsar yang butuh penyesuaian terutama panjang pelatuk. Sebab part ini kurang panjang sedikit dari Tiger sehingga perlu diakali. Kalau langsung dipasang, setelan klep nggak center menekan batang klep.

 Bentuk kem harus diubah membulat sesuai kebutuhan 
Buat akalinya juga ada dua cara. Bisa didukung sim klep atau tambah panjang pelatuk pakai las argon. “Kalau pakai sim, bisa pakai sim klep mesin diesel. Nanti, tinggal pasang aja di ujung batang klep,” ungkap tunner akrab disapa John ini.

Jika kesulitan mencari sim klep diesel, bisa bikin dari baut L5. Ulir baut dipotong habis dan dipakai kepala bautnya aja lalu bentuk sesuai sim klep. Tapi kalau tempuh akali panjang pelatuk, sobat kudu tambah panjang pakai las argon. Tambahnya, sekitar 2 mm. “Saya lebih sarankan pakai sim klep karena lebih safety,” kata pria kelahiran Jogja ini.

 Ganjal ring 2 mm di dudukan rocker arm agar center
Penyesuaian lainnya ketika memasang pen pelatuk di kepala silinder. Lebar penampang rocker arm Pulsar tak selebar pelatuk Tiger. Jadi, sisi kiri harus diganjal ring tebal 2 mm. Pelatuk jadi lebih center.

Itu kalau aplikasi rocker arm Tiger. Tapi kalau enggak mau pusing, silakan pasang pelatuk roller yang sudah didesain khusus Tiger. “Ini bukan dari pelatuk Pulsar yang diubah ya. Tapi variasi aftermarket yang memang diperuntukan bagi Tiger,” aku Tunner yang bisa dihubungi di Telepon (021) 68712493.

 Pakai sim klep hindari metode las
Harga piranti ini dijual Rp 350 ribu. Oh ya! Ketika pakai pelatuk roller, sobat juga musti ubah profil kem. Bentuk tiap bumbungan kudu membulat. Mengubahnya, juga pakai las argon. Tapi kalau sobat masih juga enggak mau dipusingkan urusan ini dan itu lagi, ya bisa tinggal pesan ke John dan siapkan Rp 650 ribu.

Buka Laher Rumah CVT, Manfaatkan Koran Bekas



 
 
Jika tidak punya alat khusus buat buka laher di rumah CVT, bisa manfaatkan koran bekas. Koran bekas ini berfungsi untuk mengeluarkan bearing dari dudukannya.

Caranya gampang! Cukup memasukkan koran bekas yang sudah basah sedikit demi sedikit. Koran itu dimasukkan melalui lubang tengah laher sembari dipadatkan lewat cara digetok pakai palu ke baut 12 mm ke arah lubang.

Cara ini memanfaatkan hukum Pascal. Yaitu tekanan pada satu titik akan diteruskan ke titik  atau ruang kosong lain secara merata! Jadi, enggak perlu harus pergi ke tukang bubut lagi, kan?

Pasang Intake Variasi, Sesuaikan Arah Lubang Intake

 

 Arah intake tergantung kebutuhan 
Untuk memudahkan pemakaian karburator aftermarket, tak sedikit produsen part racing menyediakan intake. Alhasil, kreasi tunner jadi tak terbatasi. Sebab peranti ini kini bisa tinggal comot dan sesuai kebutuhannya.

Meski makin gampang, tetap ada yang kudu diperhatikan. Enggak asal comot. Apalagi kalau sobat perhatikan, intake aftermarket di pasaran tersedia beragam model. Termasuk arah atau posisi pasang karbu. Yup! Ada hadap depan, belakang, kiri atau kanan.

“Pilih sesuai dengan bentuk atau arah lubang porting klep isap. Caranya, mana yang lebih langsung mengarah ke klep,” saran Adi Kurniawan dari Kembar Racing di Jl. M Saidi, No. 4, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.

Tujuan pilih intake agar campuran bahan bakar dan udara mengalir tanpa membentur dinding porting. Sehingga proses pembakaran di ruang bakar menjadi lebih sempurna.

Selain arah, tersedia juga intake yang bisa membuat kemiringan karburator menjadi sedikit landai. Seolah karbu model skep dibuat macam karburator down draft. Itu lho, karbu yang lubang venturinya langsung ke lubang porting.

"Intake macam ini biasanya membuat aliran atau debit gas bakar dari karbu lebih cepat sampai ke lubang porting,” tambah tunner 35 tahun ini. Hanya saja ketika mengaplikasi intake model ini, tentu butuh penyesuaian. Karena kemiringan bahan bakar di mangkuk karbu ikut miring.

“Penyesuaian di bagian pelampung. Pelampung dibuat lebih turun agar volume bahan bakar di karbu lebih banyak,” wantinya. dan dengan lebih banyak bensin di karbu, jadi enggak khawatir kekurangan pasokan jika motor terus dipacu.

Saran Adi, kondisi pelampung juga jangan dibuat terlalu turun. Takutnya malah bikin banjir 

Ciri Belt CVT Rusak Lewat Fisik Atau Limit




 V-belt aus, baiknya ganti baru!
Sejatinya, v-belt bisa dipakai hingga menempuh 15 ribu kilometer. Tetapi, semua balik lagi ke pemakaian. Jika pemakaian cukup ekstrem, bisa saja usia part penggerak roda belakang itu jadi lebih cepat aus.

Buat mengetahui belt rusak atau mulai aus, bisa dilihat dari dua sisi. Maksudnya, “Melalui patokan fisik belt itu sendiri atau dari limit ukuran keausan,” ungkap Slamet, Instruktur Yamaha Engineering School (YES).

Sabuk karet berkawat alias belt, punya ciri getas jika mulai aus. Yang pertama, bisa dilihat dari fisik belt yang mengalami keretakan. Cara mengeceknya, dilipat sabuk bagian dalam.

 Timbul keretakan disisi dalam(kiri). Benang samping kiri-kanan putus, tanda aus(kanan).
Ketika dilipat timbul keretakan, itu artinya sudah mesti ganti dengan belt baru. “Kondisi ini, bisa disebabkan karena panas yang tercipta di bagian bak CVT,” ungkap pria yang berkantor di Yamaha DDS, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Ciri belt aus atau rusak, bisa juga dilihat dari sisi samping kiri-kanan belt. Karena bagian ini selalu bergesakan, maka kemungkinan aus juga bisa dipantau. Terutama, benang. Jika benang nylon sudah mulai putus, bisa dipastikan belt pun sudah kurang layak pakai.

 Pengkuran bisa melaui sigmat. Lebih dari 1 mm, sudah musti ganti 
Kini lakukan pengecekan melalui limit. Untuk memeriksanya, dibutuhkan alat ukur. “Yamaha punya alat khusus untuk mengetahui limit itu. Tapi bisa juga diukur memakai sigmat,” tambah Slamet yang ramah.

Misal di Yamaha Mio series. Lebar belt standar Mio 18,2 mm. Tapi, jika setelah dipakai lebar belt jadi 17,2 mm, itu artinya memang sudah batas minimum