Selamat Datang Di Blog MOCHAMMAD WISNU, kalian yang hobi dengan OTOMOTIF bisa melihat-liat di blog MOCHAMMAD WISNU tips dan trik, semoga bisa Bermanfa'at, Thx buat MotorPlus, Tahu lebih, Lebih tahu Salam BIKERS

Sabtu, 04 Juni 2011

Pilih Puli Skubek Drag Bike Vs Road Race



 

 Top-speed, alur roller dibuat sampai naik
Pengguna matik banyak yang pe­ngin kencang. Akhirnya banyak yang asal beli puli atau rumah roller. Main ikutan tanpa tahu fungsi dan kegunaan puli itu.

Seperti kebutuhan untuk trek panjang dan pendek, berbeda spek. Puli untuk trek panjang seperti di drag bike. Ada juga puli untuk trek pendek seperti di road race.

Tergantung juga pada kapasitas mesin yang digunakan. Jangan caplok puli untuk drag kalau motor masih standar atau hanya 130 cc. Dipastikan tarikan awal malah akan jadi lebih loyo.

Dalam memilih atau modifikasi puli, bisa tanya kepada mekanik road race dan drag bike. Yuk ditanya.

Balap road race, kebanyakan didukung trek pendek. Panjang trek lurus di bawah 200 meter. Banyak tikungan dan trek-trek pendek kurang dari 100 meter.

Kalau trek macam begini, setingan mesin harus dibuat mudah teriak. “Agar rpm mesin cepat melonjak. Kalau di motor bebek dibuat seperti dikopling,” ulas Mian alias Sumingan, mekanik BBS Bandung yang banyak bikin matik road race.

Untuk mengakali agar teriak di rpm bawah, Mian pasang ring tambahan di puli depan. Aslinya hanya satu ring, ditambah jadi dua ring. Atau bikin ring sendiri yang lebih tebal. Yang penting bisa dipasang.


 Road race. Ring rumah roller dipasang 2 atau 1 tapi tebal
Bagi yang tidak senang modifikasi, bisa juga beli puli yang sudah jadi. Namun puli untuk trek pendek ini memang susah dilacak. Seperti buatan Kawahara ada puli K3 untuk Mio. Satu set terdapat puli, tutup puli (besi) dan dilengkapi roller Fino.

Puli ini aslinya memang untuk drag bike. “Kalau untuk road race, rollernya diganti pakai punya Mio,” timpal Mariasan Kocek, mekanik JP Racing. Sehingga mesin lebih bisa diajak berteriak ketika akselerasi karena celah roller yang longgar.

Kalau mau modifikasi puli standar untuk keperluan drag bike, tentunya tetap bisa saja. Terutama motor yang sudah kena sentuhan bore up. Caranya cukup dengan memotong bushing dudukan puli rumah roller. Memotongnya cukup 1-2 mm atau secukupnya. Tergantung kemaun dan keperluan mekanik.

Cara murah-meriah ini banyak dite­rapkan mekanik balap liar atau drag bike. Supaya v-belt bisa terangkat tinggi dan top-speed melonjak. Namun putaran bawah atau akselerasi rada berat karena belt sudah terjepit puli.

 Buat drag bike atau trek panjang, bushing dipotong
Puli juga ikutan dimodifikasi. Alur roller dibuat sampai atas. Sehingga roller bisa naik dan top-speed yang diinginkan bisa jadi lebih bertambah.

Bagi yang pengin langsung caplok puli beli jadi, banyak juga. Karena buatan Thailand kebanyakan direkomendasi untuk drag dengan trek panjang.

Setting Knalpot Racing, Fokus di Karburator dan Celah Klep!




 Setel ulang sekrup udara karburator dimaksudkan agar mesin tidak gampang meletup ketiga grip gas ditutup
Pakai
 knalpot racing yang banyak dijual di pasaran, bisa aja langsung pasang. Mesin tetap bisa hidup dan juga dapat dipakai jalan.

Namun lebih baik seting dulu agar perfoma lebih bagus. Sebab terkadang mesin jadi lemot di rpm bawah dan atas, timbul gejala ngilitik hingga terjadi letupan saat gas ditutup.

Sendangkan munculnya gejala seperti itu, karena konstruksi beda dengan standar. Terutama volume pada pipa dan tabung silencer yang dipengaruhi panjang, lebar hingga susunan sekat yang ada di tabung.

Karena berubah bentuk, otomatis tendangan balik gas buang di perut knalpot ke ruang bakar tekanannya jadi berbeda. Makanya perlu penyesuaian di bagian komponen penyuplai gas bakar, terutama setingan karburator,” terang Marsudi mekanik yang kini gabung di tim Honda Denso Castrol NHK Jayadi Racing Team.

Untuk melakukan seting karbuartor juga tidak asal ganti komponen. Apalagi sekadar ganti knalpot racing tanpa ada bagian mesin yang ikut dimodifikasi. Marsudi bilang, cukup atur sekrup aliran udara. Atau naikkan spuyer main-jet 1 atau 2 step sesuai kebutuhan. Itu pun kalau perlu.

Lanjut Marsudi, untuk setelan sekrup udara baiknya sedikit ditutup. Sementara kalau untuk standar biasa pakai ukuran 1½ putaran balik dari posisi tertutup, dengan menggunakan knalpot racing yang lebih plong coba dibikin 1¼ putaran balik.

“Penyempitan aliran udara di lubang karbu lewat setelan sekrup udara, dimaksudkan agar mesin tidak gampang meletup ketiga grip gas tertutup. Sebab dalam kondisi itu di mana knalpot sudah plong, bensin jadi lebih sedikit daripada udara. Makanya dipersempit lagi agar bensin jadi lebih banyak. Letupan pun berkurang,” wantinya.

Selain seting sekrup udara. Untuk memaksimalkan tenaga di gasingan atas, di mana perut knalpot sudah lega dan butuh tendangan balik lebih kuat, Marsudi menyarakan untuk mengatur ulang spuyer main-jet.


 Setel klep untuk memaksimalkan tenaga juga untuk menyesuaikan kondisi cuaca di sekitar
“Biasanya sih aliran gas bakar diperbesar. Caranya, dengan menaikkan ukuran spuyer main-jet 1 atau 2 step. Peningkatan ini tentu harus disesuakan dengan kebutuhan. Caranya bisa dilihat dari hasil pembakaran. Seperti, kepala busi jangan terlalu putih atau hitam sekali,” lanjut mantan intruktur sekolah mekanik HMTC Jakarta.

Setelah karburator di seting ulang, penyesuaian lainnya bisa dengan mengatur setelan klep. Tapi kata Marsudi, setelan klep lebih ditujukan untuk memaksimalkan tenaga di rpm bawah atau atas, juga menyesuaikan kondisi cuaca di sekitar.

Misalkan ingin kejar torsi, saran Marsudi setelan klep bisa dibikin renggang dari ukuran standar. Apalagi kalau suhu di sekitar tempat tinggal pemilik motor cenderung dingin.

Sebaliknya kalau tenaga mesin ingin kerjar rpm atas. “Kondisi ini bisa diakali dengan menyeting setelan klep lebih rapat dari ukuran standar, agar gas bakar lebih deras masuk ke dapur pacu. Tambah lagi jika kondisi sekitar cenderung panas. Setingan ini lebih aman,” imbuh Marsudi.

Terakhir, untuk aliran udara disarankan Marsudi agar tetap menggunakan filter udara asli atau bisa juga pakai saringan udara variasi. Sebab kalau plong, khawatir karburator cepat kotor apalagi tipe vakum yang terkenal rawan gesekan

Knalpot Standar Bobok



Agar suara knalpot bobokan tidak besar, sobat bisa tempuh bobok halus. “Pilihannya mau ambil beberapa sekat atau sebatas ambil payungnya aja,” ujar Ian Reamer, spesialis bobok knalpot di Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta Barat.

Payung itu adalah part yang memutarkan gas buang di dalam tabung. Tapi menurutnya, sebaiknya sobat pilih membuang payung saja ketimbang buang sekat. “Jadi, sisa pembakaran langsung terbuang. Suara juga tidak jauh beda. Malah lebih halus,” saran pria yang mematok biaya Rp 50 ribu

Diameter Lubang Saringan Knalpot Pengaruhi Suara!


Mau suara saluran buang lebih halus, bisa ditempuh dengan cara mengganti saringan. Maksute, saringan di dalam knalpot. Bukan saringan udara. Karena semakin kecil diameter yang diaplikasi, suara yang dihasilkan jadi lebih kencang.

“Selain diganti yang lebih besar, bisa juga saringan itu lebih panjang,” ujar Ian Reamer, spesialis bobok knalpot di Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta Barat.

Setelah itu,  jangan lupa juga ganti glasswool di silencer. Kata Ian, peredam juga bisa pakai bahan pelapis anti bocor yang biasa digunakan untuk atap rumah. “Malah lebih kuat dan murah,” jelasnya.

Mudahkan? Suara dipastikan jadi lebih lembut. 

Kaliper Belakang Ganda, Rahasia Aksi Stuntrider



Langkah seperti ini bisa ditempuh oleh para stuntrider buat di motor andalan mereka dalam beraksi. Baik itu di pacuan jenis sport atau bebek. Yaitu, aplikasi kaliper rem ganda untuk menghentikan roda melalui cakram belakang.

Rem belakang memang berfungsi vital dalam menunjang aksi wheelie. Dengan dua kaliper,  jadi ada dua tuas rem belakang. Satu di kaki dan satu lagi di batang kemudi. Berfungsi untuk memainkan ritme. Jadi saat wheelie, kaki bisa lebih leluasa, mau ditaruh kaki di jok atau di tanki enggak ada masalah. Karena rem ada di tangan. 

“Kalau dulu, modelnya satu kaliper tapi sudah digabung. Sekarang justru lebih aman kalau sudah pakai dua kaliper,” jelas Wawan Tembong, stuntrider kawakan asal Solo, Jawa Tengah.

Subtitusi Kampas Kopling V-Ixion Pakai Scorpio, Hemat Rp 184 ribu


 Kampas Scorpio sedikit lebih tebal

Substitusi suku cadang selain menghemat kocek juga agar awet dan kuat. Seperti Yamaha V-ixion bisa pakai kampas kopling milik Yamaha Scorpio. "Langsung plek enggak perlu ubahan," ungkap Doel, salah satu mekanik bengkel Yamaha Scorpio Club.
 
Selisih harganya juga lumayan, bisa lebih dari setengahnya. Data dari web site Yamaha (www.yamaha-motor.co.id/spare-parts/) bisa dilihat. Kode part kampas V-ixion 3C1-E6321. Satu set kampas kopling V-ixion (5 lapis) dihargai total Rp 304 ribuan.

Sedang kampas kopling punya Yamaha Scorpio bisa dibeli kepingan alias ketengan. Satu kepingnya hanya Rp 24 ribuan. “Kodenya 5BP-E6321. Bila di pakai untuk V-ixion  hanya butuh 5 keping, artinya hanya merogoh kocek sebanyak Rp 120 ribu,”rinci mekanik langsing ini.


 Bisa langsung pasang
Bila dibandingkan, kedua kampas kopling ini diameter lingkarnya sama. “Malah kampas kopling Scorpio punya kelebihan pada bahan kampasnya yang sedikit lebih tebal. Pasti lebih lebih kuat karena kapasitas mesin Scorpio lebih gede,” yakin Doel yang bukan anak sekolahan itu.

"Jangan takut, enggak ada efek sampingnya kok, proses transfer gigi juga enggak ada perbedaan,"   mantap pria yang ngebengkel di Jl. Kembang Kerep No. 102, Kembangan, Jakarta Barat.
Sok buruan pasang....!

Pakai Karbu RX-King di Thunder 125? Pakai Intake Scorpio-Z


 Lubang baut di intake Scorpio dilebarkan supaya pas di head Thunder

Cara dongkrak tenaga Suzuki Thunder 125 bisa pakai karbu alias karburator Yamaha RX-King. Agar terpasang sempurna sekalian pasang intake manifold punya Yamaha Scorpio-Z.

“Arah karbu sama dengan standar. Ubahannya sedikit banget” ujar Ceng Kun, pemilik dan mekanik Ceng Kun Motor Sport (CMS) di Tangerang, Banten.

MOTOR Plus sempat mengulas pilihan karburator Thunder 125, salah satunya pakai komponen pengabut bahan bakar RX-King. Dulu pilihannya tetap mengandalkan leher angsa asli Thunder 125. Siasat pemasangannya, bisa pakai adaptor supaya moncong karbu bisa masuk ke intake Thunder 125.

Pilihan ini kali pakai intake manifold punya Scorpio-Z. Pemasangannya cuma menggeser posisi lubang baut pada intake ke atas, agar pas dengan baut di kepala silinder mesin Thunder.

“Dilubangi pakai bor tuner 1 mm di lubang baut intake yang ke mesin,” ungkap Ceng Kun yang bisa juga dipanggil Jaka yang bukan Sembung itu.“Dilubangi pakai bor tuner 1 mm di lubang baut intake yang ke mesin,” ungkap Ceng Kun yang bisa juga dipanggil Jaka yang bukan Sembung itu.


 Pelampung ditinggikan jadi 23 mm
Sebelum karbu dipasang ke intake Scorpio-Z, karburator RX-King sebelumnya kudu diseting ulang. Main-jet Mikuni 26 ini diturunkan ukurannya dari 150 atau 145 jadi 125. Klip jarum skep juga harus ikut digeser garis kedua dari atas.

“Atasnya dibikin kering supaya pas gas dibuka enggak mbebek,” cerocos Ceng Kun yang kalau ngomong susah distop. Jangan lupa juga pelampung bensin kudu ditinggikan. Standarnya tinggi pelampung karbu RX-King 20 mm atau 21 mm.

Buat penggunaan di Thunder 125 ukuran tinggi pelampung pengabut RX-King jadi 23 mm. “Menyesuaikan karakter suplai bensin pada mesin 4-tak. Biar pas aja,” tegas Ceng Kun. 

Jika ditotal biayanya lebih dari Rp 900 ribu. Karbu RX-King asli dan baru Rp 800 ribuan dan intake Scorpio-Z Rp 100 ribu. Kalau mau irit pakai yang bekas.

eteksi Bearing Roda Belakang Skubek Aus



Skubek jalannya lelet, belum tentu akibat ban kempis atau rem belakang yang menggunci. Namun untuk memastikannya coba cek terlebih dahulu roda belakang, jangan-jangan bearing roda belakangnya aus.

Caranya goyangin ke samping kiri-kanan atau ke atas-bawah. Kalau geraknya berlebihan, itu artinya bearing roda belakang sudah enggak beres lagi. Paling gampang ditebak, bola laher sudah mulai aus. Nah, biar nggak merembet ke komponen lain, ya harus cepat diganti. Kalau enggak, nantinya malah bisa ngunci.

Apalagi gejala kerusakannya dapat lebih mudah dilihat pada kampas kondisi rem belakang. Kalau ada rembesan oli, itu artinya sil pembatas oli di bearing sudah mulai rusak. Kalau dibiarkan terus, rem malah bisa nyelonong. Bahaya jadinya, Bro!

eteksi Bearing Roda Belakang Skubek Aus



Skubek jalannya lelet, belum tentu akibat ban kempis atau rem belakang yang menggunci. Namun untuk memastikannya coba cek terlebih dahulu roda belakang, jangan-jangan bearing roda belakangnya aus.

Caranya goyangin ke samping kiri-kanan atau ke atas-bawah. Kalau geraknya berlebihan, itu artinya bearing roda belakang sudah enggak beres lagi. Paling gampang ditebak, bola laher sudah mulai aus. Nah, biar nggak merembet ke komponen lain, ya harus cepat diganti. Kalau enggak, nantinya malah bisa ngunci.

Apalagi gejala kerusakannya dapat lebih mudah dilihat pada kampas kondisi rem belakang. Kalau ada rembesan oli, itu artinya sil pembatas oli di bearing sudah mulai rusak. Kalau dibiarkan terus, rem malah bisa nyelonong. Bahaya jadinya, Bro!