Selamat Datang Di Blog MOCHAMMAD WISNU, kalian yang hobi dengan OTOMOTIF bisa melihat-liat di blog MOCHAMMAD WISNU tips dan trik, semoga bisa Bermanfa'at, Thx buat MotorPlus, Tahu lebih, Lebih tahu Salam BIKERS

Kamis, 25 Agustus 2011

Pelek Palang di Roda Depan Motor Drag, Cegah Ngangkat


  
Kalau kita perhatikan, Yamaha Mio milik MC Racing yang juara 1 kelas FFA itu rada aneh. Pelek depan dan belakang menggunakan jenis berbeda.

Pelek belakang pakai model jari-jari. Sementara pelek depan model racing alias palang.

Harusnya buat motor drag tidak mau menggunakan pelek palang karena berat. Membuat catatan waktunya mulur.

Katanya di Mio MC Racing bukan salah pasang. Tapi, justru sengaja pelek depan dibuat berat.

“Agar bobot pinda ke depan yang bisa membuat motor tidak mudah ngangkat,” jelas Miekeel, bos MC Racing.

Pelek palang diambil dari Honda RS125 ukuran 1,20x17 inci. Sedang belakang pelek model jari-jari merek Comstar 1,40x17.

Tertarik mencoba?

Jarak Main Sokbreker, Sesuaikan Dengan Medan Yang Dilalui


Panjang-pendek pipa sokbreker depan berpengaruh terhadap kenyamanan pengendara. Contoh, motor bebek atau skubek dengan pipa teleskopik pendek keberatan lewat jalur lubang dan kasar. Pipa kerap mentok tabung walau ditahan per dan oli.

Maka jangan salah pilih motor, ketika nanti akan melibas medan. Sebab, sokbreker pendek otomatis jarak main per, serta ruang sikulasi oli penahan tendangan balik (rebound) akan menjadi lebih sedikit. Cocoknya buat harian yang jalurnya datar.

Sedang pipa panjang dengan ruang sirkulasi oli besar. Tekanan pipa ke dalam tabung lebih dalam. Panjang-pendek tendangan balik atau rebound bisa dicari dengan cara ukur panjang tekan maksimal.

Umpama panjang utuh sokbreker bebek Suzuki Shogun 125 48 cm. Lalu ujung atas pipa sampai sil tabung, diukur jaraknya 16 cm tanpa dibebani. Ketika pipa ditekan habis, menjadi 12 cm. Sehingga jarak main idealnya, 16 – 12 = 4 cm.

Buat motor sport macam Honda Tiger dengan panjang 76 cm, jaraknya pasti beda. Dari pipa atas ke sil tabung memiliki jarak 41 cm tanpa beban. Begitu mendapat tekanan, menjadi 35 cm. Dengan begitu, jarak main yang paling ideal cuma 6 cm. Lebih dari itu, pipa teleskopik rawan mentok.

Kalau nggak mau dan bebas mentok, silakan  pilih sokbreker punya trail. Dengan pipa teleskopik yang lebih panjang, jalan berlubang dan terjal pun bisa dengan mudah ditrobos

Kenali Penyebab Elektrik Stater Matik Mati



 Jangan sering tekan tuas rem
Sial banget kalau elektrik starter motor matik tiba-tiba koit. Terpaksa harus diengkol pakai kaki. Sialnya lagi, engkol di matik lebih keras dari motor bebek. Katanya dirancang nyaman buat cewek, kok malah berat dislah pakai kaki ya?

Menurut Feriandi yang mantan mekanik bengkel resmi Kymco itu, ada beberapa sebab. Dan kadang malah sepele. Orang awam juga bisa mendeteksi penyebabnya.

Pertama, seperti tulisan di atas. Lampu rem menyala terus. Biasanya karena switch di tuas rem kanan-kiri sudah bermasalah. Seperti bagian tuas yang menonjok sakelar lampu sudah aus. Akibatnya lampu belakang jadi nyala terus.

Kan tahu sendiri, cahaya lampu rem itu tiga kali lipat dari lampu malam. Pasti sedotan setrum dari aki jadi besar. Ini yang membuat aki cepat tekor. 

Penyebab tekor lain bisa jadi karena langsam yang kelewat kecil. Untuk motor matik berbeda dengan bebek. Langsam di mesin bebek bisa rendah yaitu 1.400-1.450 rpm. Di matik 1.700-1.750 rpm.

Hubungannya dengan aki tekor tentu ada. Kalau langsam kelewat kecil, mesin sering mati. Ketika ngerem dan lepas gas. Apalagi ada polisi tidur, mesin kerap mati sendiri. Akhirnya sering starter, banyak menyedot setrum di aki.  Akhirnya tekor.

Satu lagi, biasanya karena sering tidak sengaja menekan tuas rem. Ini bikin lampu rem nyala terus. Jelas ini cara berkendara yang kurang bagus. Tentunya juga bikin boros bensin. 

Ingat itu!  

Cara Pasang Lampu Projector, Dipanaskan Heat Gun



 Dipanaskan biar bisa buka mika head lamp
Sebelumnya sudah dijelaskan seputar aplikasi lampu projector, nah sekarang saatnya kita pasang. Enggak asal templok, untuk memasang lampu projector di head lamp, ada beberapa tahap yang harus dilalui. "Paling utama jangan sampai  merusak reflektor atau rumah lampu keseluruhan," pesan Andi yang mau sedikit berbagi ilmu untuk urusan ini.

Karena dimensi projector itu biasanya lumayan besar, sudah pasti harus dimasukkan dari depan. Artinya mika lampu harus dilepaskan terlebih dahulu. Tidak bisa dimasukkan lewat bagian belakang atau seperti ketika mengganti bohlam biasa.

"Untuk melepaskan mika lampu tadi, bisa gunakan heat gun untuk memansakan sekeliling mika. Dengan cara pemanasan, lem yang menyatukan mika dan rumah lampu akan lembek sehingga bisa dicopot aman," tambahnya sambil mempraktikkan proses pemanasan tadi.

Jika tidak punya heat gun, biasanya tukang lampu menggunakan teknik pere- ndaman dengan air panas. "Direndam air panas, bisa juga untuk melepaskan mika head lamp, tapi akan lama dan juga repot harus mengeringkan bagian yang basah," tambah penyuka tato di badan ini.

Projector dilengkapi derat tidak merusak rumah lampu
Jika sudah lepas, tinggal memasukkan projector tadi. Di sini perlu ekstra hati-hati supaya bagian belakangnya pas dengan lubang lampu standar.

"Karena itu sebaiknya pilih projector yang bagian belakangnya sudah dilengkapi derat, dengan begitu ukurannya bisa disesuaikan lubang yang sudah ada," cuap Koh Andi lagi.

Memang selama ini banyak yang memaksakan pasang lampu jenis ini sehingga bagian belakang sampai dirusak atau dibobok. Cara itu justru akan merepotkan jika nanti mau kembali pakai bohlam biasa.  

Atasi Lampu Rem Skubek On Terus


 Ganjal plastik biar lebih mendorong tombol rem
Lampu rem nyala terus bukan cuma bikin bingung pengendara di belakang. Tapi, juga bisa bikin setrum aki gampang tekor. Apalagi peranti itu disupport penuh dengan aki dan bukan dari putaran sepul.

Namun gejala ini tentu ada pemicunya dan tidak terjadi begitu saja. Apalagi sedari awal dibeli, persoalan tidak ada sampai akhirnya ada part pendukung komponen ini yang bikin masalah.

“Seringnya terjadi di matik. Penyebabnya switch rem di rumah tuas rem depan-belakang tidak sempurna lagi ditekan tuas rem bagian depan. Sehinga posisi tombol switch sering maju ke depan dan bikin lampu rem nyala terus,” ujar Ronni Panggabean mekanik Pandawa Motor.

Tidak sempurnanya tombol rem tertekan katanya ada dua penyebab. Pertama tatakan tombol di tuas rem bagian depan sudah mulai bolong, atau lubang as pengungkit di tuas rem sudah mulai terkikis. Sehingga saat dipegang jari, posisi tuas dan tombol sudah terlalu terbuka. Makanya jadi seperti ngerem terus.

Untuk mengatasi hal itu biasanya tuas rem diganti baru. Cuma kalau belum sempat diganti, kata Ronni akali saja dengan menambah atau mengganjal tinggi permukaan tatakan tombol switch agar posisi seperti tertekan kembali.

“Paling mudah, bisa ganjal  pakai plastik bekas tempat oli yang tebalnya 1,5 mm. Nggak terlalu tebal atau ketipisan sehingga bikin posisi tekan tombol switch rem kembali seperti semula,” imbuh mantan mekanik AHHAS di Pancoran, Jakarta Selatan.


 Lubang as tuas rem terkikis juga penyebab tombol mudah terangkat
Lantas untuk lakukan penambalan, bahan yang diperlukan adalah plastik bekas wadah oli, gunting dan lem multifungsi macam Alteco yang banyak dijual juga mudah dicari.

Prosesnya seperti biasa tuas rem yang mulai bermasalah dicopot terlebih dahulu dari dudukannya. Lalu ambil plastik wadah oli untuk dipotong sesuai ukuran tatakan tombol pada tuas rem agar tidak menggangu saat dipasang.

“Setelah dapat ukuran yang pas, plastik tadi dikasih lem salah satu sisinya. Baru deh dilekatkan pada bagian tatakan tombol rem di tuas rem. Biar cepat dan mantap melekat, permukaan plastik boleh dihangatkan terlebih dahulu dengan bantuan korek api,” pesan mekanik dari Jl. Bangka Raya (depan Gedung AKA), Mampang, Jakarta Selatan.

Buntut Ajrut-Ajrutan? Jangan Cuma Salahkan Sok!


Sebagus atau sehebat apapun merek sokbreker belakang yang dipakai, kalau sudah diseting maksimal tapi masih juga ajrut-ajrutan, coba jangan salahkan dulu peredam kejut yang dipakai. Terutama saat melibas di tikungan berkarakter parabolik.

Apalagi sokbreker yang dipakai di motor bukan sekadar produk variasi, namun sudah spek racing yang kita tahu memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya pengatur tinggi-rendah sok, pengatur kekerasan per hingga rebound yang geraknya diatur oli juga gas.

“Kalau terjadi seperti itu, artinya ada komponen pendukung sok belakang yang bermasalah," wanti Hasyim Sonedi, mekanik tim balap AHRS, Depok.

"Bisa dari ban, pelek, jari-jari, laher roda, as roda atau mounting arm. Coba dicek sambil dilacak satu per satu. Itu berlaku umum. Baik itu di motor harian atau korek harian,” lanjut pria kalem yang sukses membawa Suzuki Smash Titan naik podium di Indoprix Sentul ini.

Seting Sokbreker Belakang Model "click" Lebih Mudah



 Atur rebound lewat setelan click di bawah
Kini, sokbreker belakang variasi atau racing, sudah canggih. Spesifikasinya tidak hanya dilengkapi tabung yang dirancang permanen. Atau pegas yang dapat diatur dari empuk dan kerasnya. Kini bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan motor maupun pengendar dari reboundnya.

Contoh bisa lihat sokbreker Showa, Kitaco dan Daytona yang kini memiliki 3 sampai 4 tahap setingan. Di antaranya seting tinggi-rendah sok waktu dipasang ke rangka, kekerasan per, juga rebound (tendangan balik sok) yang diatur lewat tabung oli plus lewat tabung gas pendukung kerja tabung oli.

“Sekarang lebih mudah lagi karena sudah menggunakan metode ‘click’. Dimana setiap ‘click’ kekerasan dan cepat-lambatnya rebound pada tabung sok,” ungkap Hasyim Sonedi, mekanik tim Cargloss AHRS IRC Racing Team, Depok. Tapi, bagaimana cara seting agar performa sok lebih sempurna?

Dipertegas Hasyim, untuk mengaplikasi sok tipe ini ada beberapa tahap. Pertama, adalah menentukan tinggi sok yang dapat diatur dari setelan ‘click’ ulir yang ada di atas tabung atau pengangan atas. Bisa dilakukan sebelum sok dipasang pada dudukan sok atas- bawah.


 Hasil seting bisa dilihat dengan cara angkat dan lepas arm atau CVT. Kemudian lihat kecepatan baliknya
 
Setelah tingginya pas dengan posisi motor dan pengendar, langkah berikut adalah menyetel kekerasan per. Caranya dengan memutar salah satu mur penekan per di ulir pada tabung sok agar posisinya lebih ke bawah. Tujuannya agar tekanan per makin keras dari sebelumnya saat mendapat tekanan dari ban.

“Tapi, kekerasan per mesti disesuaikan dengan bobot pengendara. Kalau bobot lebih berat, setelan per dibikin lebih keras dibanding bobot orang lebih ringan. Sehingga redaman sok tidak liar saat terjadi traksi di tikungan,” timpal Ceppy Sugianto mekanik AHRS yang fokus di matik.

Langkah terakhir seting rebound sok yang dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, bisa dilakukan dengan cara mengetes jalan langsung di trek. Atau bisa dilakukan di paddock dengan cara mengangkat arm atau rumah CVT ke atas dan lepas. Kemudian lihat baliknya, apakah cepat atau lambat.

“Lalu yang kedua, biasanya dilakukan kalau kodisi sudah mepet. Toh sekarang lebih dipermudah dengan adanya sistem ‘click’. Tinggal ditentukan di ‘clik’ berapa pada setelan slow-fast yang ada di bawah pegas, sambil melihat seberapa cepat tendangan baliknya. Kalau bisa jangan terlalu cepat. Maksudnya biar enggak liar di tikungan,” wanti Chepy yang sukses menghantarkan Bram Prasetya dan Bangga DS juara di ajang MOTOR Plus Indonesian Supermatic Race.

Keunggulan CDI Nouvo


Mekanik Thailand memang kadang suka memanfaatkan pengapian standar. Kalau dulu lebih senang memanfaatkan CDI BRT, kemudian beralih ke CDI Fino. Sampai produsen BRT juga memproduksi CDI yang kurvanya sama dengan Fino.

Kini mekanik Thailand juga senang menggunakan CDI asli pabrik. Di Yamaha Mio hasil korekan  bengkel MC Racing lebih memilih pakai yang punya Yamaha “Nouvo dengan kode 1P7 bagus buat top-speed,” jelas Miekeel

Solusi Awal Jika Motor Mati atau Mogok


Ketika motor mogok, usah panik. Beberapa part bisa dicek untuk mendeteksi letak permasalahan. Misalnya, ketika engine sulit untuk distarter. Bahkan ketika hidup pun, dalam hitungan detik mati lagi.

Kondisi ini, bisa dicek lewat seting kerenggangan setelan klep. Jika setelan klep terlalu rapat, bisa membuat motor agak sulit hidup. Dan, kondisinya seperti yang disebut di atas. Mesin cepat panas juga salah satu efek dari setelan klep terlalu rapat.

Cek juga stasioner rpm. Jika setelah mesin hidup lalu grip gas dilepas dan langsung mati, bisa saja karena stasioner terlalu rendah. Sebaiknya, seting stasioner sesuai ketentuan standar. Misal di 1.500 rpm.

Jika engine tidak mau hidup juga, bisa juga pastikan kondisi sekering. Yup, sekering 10 ampere yang biasanya terkoneksi dengan aki alias battery. Jika pengaman ini putus, tentu mesin enggak mau hidup.

Per Klep Kecil Honda Vario


  
Satu lagi, kesukaan mekanik Thailand akan barang-barang orisininal. Di Yamaha Mio MC Racing masih menggunakan per klep standar Mio. Agar sedikit lebih keras digabungkan dengan per klep kecil milik Honda Vario.

Secara logika, katanya menggunakan per standar tidak terlalu keras. Cocok untuk mesin-mesin matic yang punya rpm tidak terlalu tinggi. Sehingga mesin masih bisa teriak.

Per klep standar juga tidak bikin tenaga mesin berkurang karena tidak banyak gesekan.

Ganti Indikator, Jangan Lupa Kalibrasi Ulang Bensin


Sabar, maksudnya bukan mengkalibrasi bensin layaknya di SPBU. Tapi, ketika mengganti indikator penunjuk takaran bensin di motor, sobat kudu kalibrasi ulang. Terlebih jika sebelumnya pakai indikator jarum dan diganti model digital.

Sebab jika tidak dilakukan kalibrasi, bisa saja indikator tidak berfungsi sempurna. Ya, keadaan sesungguhnya bensin di dalam tangki gak dapat diperlihatkan dengan benar.

Misal, seharusnya kondisi bensin di tangki tinggal setengah, tapi di indikator yang baru menunjukkan kondisi full. Bisa mogok di jalan tuh! Kalibrasi, bisa dilakukan dalam keadaan tangki kosong atau full.

Caranya, dengan menyetel ulang ketinggian jarum pelampung di dalam tangki dan menyesuaikannya dengan indikator baru.

Antifog Helm Butuh Sirkulasi



 Antifog lokal, sirkulasi harus mendukung
Saat berkendara di hujan, biasanya visor helm langsung berembun. Itu disebabkan perbedaan suhu dengan di luar.

Antifog helm biasanya sudah dilengkapi pada helm mahal atau hi end. Biasanya, pada visor helm impor memiliki pinlock, yaitu pegangan untuk memasang antifog.

Lanjut! Antifog yang biasa dipasang berupa lembaran atau layer. "Harganya Rp 200-300 ribu dengan kualitas yang 100% antifog," terang Musi, juragan Siams Motor di Jl. Otista Raya No. 19A, Jakarta Timur.

Untuk helm lokal, pada visor tidak ada pinlock. Antifog bisa pakai cairan atau krim yang sudah banyak di pasaran. Bisa dioles atau disemprot di bagain dalam visor. "Cuma tidak sebagus antifog layer," tambah Musi panjang kali lebar.

Caranya, sebelum memberikan antifog, bersihkan dulu bagian dalam visor dari debu dan minyak yang nempel. Setelah bersih semprotkan cairan, lalu lap memakai tisu atau kain microfiber, agar tidak menimbulkan goresan.

"Antifog model ini tetap membutuhkan sirkulasi bagus. Makanya filter udara yang ada di helm perlu rutin dibersihkan dari debu dan kotoran. Bisa pakai sikat gigi bekas," anjur Musi.

Perhatikan Usia Pakai Part Helm



 Ganti komponen. Sesuai tipe helm
Seringnya helm rusak hanya pada bagian tertentu. Padahal belum lama dipakain. Seperti kaca lecet karena jatuh, kupingan pecah atau sebagainya.  Mau dibuang sayang, walau udah ada gantinya.

Nggak usah bingung, coba sedikit berburu ke toko helm. Kalau kaca helm, mungkin banyak, di pinggir jalan pun ada. Tapi, untuk part seperti kupingan atau side cover, rajet (dudukan kaca bagian samping), nose guard (busa bagian depan helm full face) bahkan busa lapisan dalam juga ada.

Untuk merek tertentu, toko atau distributor biasanya menyediakan. Seperti "Merek INK, KYT dan MDS untuk semua tipenya mulai kaca baik yang half face maupun full face ada. Untuk part lain juga  tersedia, seperti bagian samping. Tapi, yang lebih banyak dicari orang memang kaca," terang Lili dari Motochief di Kebon Jeruk III, No. 27, Kota, Jakarta Barat, distributor helm INK, KYT.

Menurut Suryo dari KPM, distributor helm dari Jl. Kebon Jeruk III No. 36A, Taman Sari, Jakarta Barat, penggantian part helm walau bisa, tetap mesti perhatikan lama penggunaannya. Kalau kerusakan itu terjadi pada helm yang usia pakainya sudah lebih dari dua tahun, mending beli baru.

"Karena struktur biji plastik yang bagian batok helm yang umurnya sudah dua tahunan pastinya sudah berubah," yakin distributor helm Snail dan GDR ini.

Batok plastiknya akan lebih getas, sehingga mudah pecah. Karena pengaruh pemakaian setiap hari dan juga cuaca ekstrem, panas dan hujan. Walau diganti secara fisik bagus, tetapi sudah tidak aman buat berkendara.

Suhu Mesin Pengaruhi Waktu Penggantian Air Radiator


Radiator atau pendingin air pada mesin terbukti bisa meredam panas. Komponen seputar ruang bakar, mulai dari blok hingga silinder head di selubungi air yang bergerak di dalam water jacket.

Meski lebih adem, bukan berarti tanpa perawatan. Agar tetap baik performanya meredam panas, air radiator wajib diganti secara berkala. Lalu kapan air radiator harus ganti? "Tiap motor punya masa penggantian yang berbeda," buka Endro Sutarno dari Technical Service Development PT Astra Honda Motor (AHM).

Mulai dari skubek, Honda PCX 125 harus ganti tiap 12 ribu kilometer. Sedang Vario hanya 10 ribu kilometer. Untuk motor sport bisa lebih panjang masa penggantiannya. Honda CBR 150R ganti tiap 24 ribu kilometer. Sedang CBR 250R bisa mencapai 36 ribu kilometer.

"Salah satu yang menentukan cepat atau lamanya masa penggantian adalah tingkat panas di dalam mesin. Kompresi tinggi atau mesinnya tertutup cover bodi seperti skubek akan lebih cepat penggantian air radiatornya," terang pria bersahaja ini.

"Makin lama titik didih air radiator menurun. Misalnya awalnya 120 derajat celcius baru mendidih, lama kelamaan baru 100 derajat celcius sudah mendidih. Makanya jadi berkurang dan kemampuannya meredam panas jadi menurun, makanya harus diganti," jelasnya.

Untuk penggantian air radiator, Endro menyarankan menggunakan air radiator keluaran Honda. Berlabel Pre-Mix Coolant bisa digunakan untuk semua radiator Honda mulai dari Vario hingga CBR 250R. Harganya pun murah, cuma Rp 17 ribu saja

Head Thailand Tetap Perlu Korek Ulang


Meskipun mahal, head buatan Thailand tetap tidak bisa langsung dipasang. “Tetap harus menyesuaikan dengan kapasitas silinder yang akan digunakan,” jelas Awan Kurniawan dari ban Speed Gallery yang tokonya dekat sungai itu.

Misalnya ruang bakar, aslinya punya volume yang kecil dengan bentuk bathub seperti bak mandi model tidur. Kalau tidak diseting ulang, diyakini akan kebesaran kompresi. Makanya, menurut Awan ruang bakar kudu dibesarkan.

Termasuk lubang isap dan buang. Tetap wajib disesuaikan dengan kapasitas silinder yang akan digunakan.

Namun ukuran panjang klep sudah dipatok dari sana. Panjang batang klep dari dasar bosh katup 31,5 mm. Untuk itu cukup menggunakan per klep standar. Namun agar lebih keras, dibantu pegas kecil punya Honda Vario.

Untuk matik, per klep tidak perlu terlalu keras. Karena rpm tidak tinggi. Juga tidak banyak gesekan.

Sesuaikan Jarak Bebas Kopling Dengan Kebiasaan 4 Atau 2 Jari


Menarik handel kopling bisa dengan 4 jari atau 2 jari. Apapun tekniknya, perlu penyetelan jarak bebas agar pindah gigi mulus dan tidak lekas lelah.

Dan yang pasti sesuiakan dengan kebiasaan menggunakan 4 jari atau 2 jari saat menekan tuas kopling. Jika pakai 2 jari, kelingking dan jari manis tetap genggam grip.

Akibatnya, jarak main kopling lebih pendek. Karena, saat ditarik handel sudah mentok kedua jari tadi. So, baiknya setel jarak bebas kopling agak jauh.

Jika mengopling pakai 4 jari, jarak bebas bisa menjadi lebih dekat. Karena bisa menarik hingga full sampai mentok grip. Dengan setingan yang tepat niscaya tidak akan cepat pegal meski berkendara dalam waktu lama.